P U A S

Penulis Ir. Hana Indra Kusuma, MP (Direktur Utama PT.NASA)

Alkisah dalam sebuah pertempuran, sekelompok pasukan dalam jumlah yang lebih besar dan persenjataan lengkap mengalami kekalahan. Usut punya usut ternyata pasukan tersebut setelah bertempur berbulan-bulan kehabisan amunisi. Ya, ini hanyalah sebuah fragmen cerita dalam sebuah peperangan. Namun dari sebuah peperangan sebenarnya banyak yang bisa diambil hikmahnya untuk diterapkan dalam dunia bisnis, karena hakekat bisnis sebenarnya tidak bisa lepas dari "pertempuran" atau persaingan, termasuk dalam dunia bisnis network marketing.
Beberapa "komponen" pertempuran diantaranya meliputi : senjata, amunisi, strategi perang, informasi intelijen, kerjasama pasukan dan dukungan logistik. Di dunia network marketing, komponen-komponen tersebut akan bermetamorfosis menjadi Marketing Plan (senjata), Produk (amunisi), Cara menjalankan bisnis (strategi perang), Pengetahuan bisnis (informasi intelijen), Kerjasama upline-downline (kerjasama pasukan), serta Sistem distribusi produk (dukungan logistik).
Di PT. NASA, komponen "senjata" (marketing plan) terkait rabat/bonus telah didesain dengan prinsip Distributor level awal cukup, level menengah semangat dan level atas stabil yang akan menjadi Peluang Untuk Antarkan Sukses. Di komponen "amunisi" (produk), PT. NASA terus meningkatkan baik kuantitas (ragam produk) maupun kualitas (isi dan kemasan) di semua kategori produk, tentunya dengan diferensiasi yang berbeda dibandingkan produk pada umumnya sehingga bisa menjadi Produk Untuk Anda Semua apapun passion produknya. Komponen "logistik" (distribusi produk), selain menambah atau memperbesar gudang daerah juga menumbuhkan Stockist Center (SC) di setiap kabupaten yang telah memenuhi syarat, sehingga semakin menunjang kelancaran dan kecepatan Pasokan Untuk Amankan Stock.
Dalam sebuah pertempuran, faktor SDM tetap memegang peran penting. Meskipun memiliki senjata canggih, amunisi banyak dan kuatnya dukungan logistik, tapi jika tidak mahir menggunakan senjata, tidak punya strategi bagus, tidak punya informasi intelijen terkait situasional pertempuran dan tidak kompak pasukan niscaya akan berat untuk memenangi pertempuran. Maka perlu terus Pembelajaran Upgrade Akan Strategi menjalankan bisnis (strategi perang) dan Pencarian Update Akan Situasional bisnis melalui beragam tools dan pertemuan (informasi intelijen) rutin dijalankan. Jangan lupa kerjasama upline dan downline (kerjasama pasukan) dengan cara Pererat Ukhuwah Aktifkan Silaturahmi.
Jika Vietnam di masa lalu dalam perang bisa mengimbangi bahkan mengalahkan USA, salah satunya adalah karena pemahaman medan pertempuran yang baik (perang terjadi di wilayahnya sendiri) sehingga melahirkan strategi pertempuran yang tepat. Saat ini medan "pertempuran" bisnis network marketing NASA mayoritas masih terjadi di wilayah sendiri (Indonesia). Nah, jika semua komponen "pertempuran" yang tersebut di atas telah disiapkan dan ditingkatkan, maka "pertempuran" mana lagi yang harus ditakuti? Atau bahkan menyerah kalah dan tidak mau bertempur lagi?
Tentu kita semua ingin dikenal dan dikenang menjadi seorang pemenang, bukan sebagai pecundang! Semoga kelak bisa meraih Prestasi Untuk Anda Semua.
Semangat pagi...! Never Give Up...!