service@naturalnusantara.co.id (0274) 6499191

MENGGERAKKAN BISNIS NASA DARI KUALA LUMPUR

Penulis Siti Fauzia (Pearl Manager)

Mbak Zi, begitulah Ibu Siti Fauzia kerap disapa, sejak kecil dibesarkan neneknya di Madura. Orangtuanya menjadi buruh migran di Malaysia. Pada usia 11 tahun ia berpindah ke Malaysia, disana ia menamatkan pendidikannya lalu bekerja menjadi asisten sales. Pekerjaan itu sebetulnya sudah cukup untuk menghidupi keluarga. Namun herannya ia sangat kesulitan untuk menabung maupun berinvestasi.

Setelah menikah dan punya anak, ia kerap memikirkan masa 
depan keluarga kecilnya. Ia tak ingin selamanya bekerja keras dengan penghasilan pas-pasan. Mbak Zi pun berkenalan dengan NASA. Keputusannya membangun bisnis NASA ternyata sempat mendapat tentangan dari ibu mertuanya. "Tapi itu membuat saya jadi lebih bersemangat untuk membuktikan bahwa saya bisa sukses di NASA," imbuhnya.

Mbak Zi kemudian terdorong untuk ikut KDI Plus, berangkat dari Malaysia ke Purwokerto-Jawa Tengah mengikuti KDI Plus grup Pak Toro dan Pak Heru Setiawan. "Keinginan ini sempat dilarang suami saya, tapi akhirnya dibolehkan walau dengan terpaksa," ungkapnya sambil tersenyum mengingatnya.

Selepas dari KDI Plus, Mbak Zi jadi lebih memahami marketing plan dan sistem bisnis yang mesti ia terapkan. Hal ini mendorong jaringannya di Madura khususnya dan Indonesia umumnya terus berkembang pesat hingga berhasil menjadi stockist beralamatkan di Madura, sementara Mbak Zi domisili masih di Kuala Lumpur- Malaysia. Mbak Zi memberi nama stockistnya dengan sebutan "Stockist Malindo" (Malaysia Indonesia). Mbak Zi pun jadi lebih sering terbang Malaysia-Indonesia- Malaysia untuk mendampingi jaringannya mengikuti KDI Plus di Indonesia.

"Bulan pertama membangun jaringan dulu bonusnya Rp 15 ribu, bulan kedua, Rp 80 ribu, ketiga Rp 100 ribu, walau sedikit tapi saya senang karena meningkat terus. Yang penting selalu konsisten," tutur ibu satu anak ini.

Seiring berjalannya waktu, fokus dan kerja kerasnya pun terbayarkan. Kini penghasilannya dari NASA sudah mencapai Rp 50 juta per bulan. Kini ia tak lagi ragu lagi meyakinkan mertuanya.

"Rasa kebahagiaan yang tak bisa digambarkan dengan kata kata adalah ketika kita bisa membuat orangtua bangga akan prestasi kita. Kesuksesan seorang anak tentu karena ijin Allah dan adanya restu dan doa dari kedua orangtua", ungkap Mbak Zi dengan mata berkaca-kaca.