MENGENAL BUDIDAYA IKAN KERAPU

Penulis Ir. Rifqi Dhiemas Aji S.Pt., IPP

Ikan kerapu (Epinephelus sp.) dikenal dengan "groupers" merupakan ikan laut yang banyak ditemukan di perairan pantai Indonesia yang telah berhasil dibudidayakan dan cukup digemari. Ikan kerapu hidupnya soliter, di alam memangsa ikan dan krustase dan merupakan salah satu komoditas perikanan yang mempunyai peluang baik di pasar domestik maupun pasar internasional, selain itu nilai jualnya cukup tinggi. Jenis-jenis ikan kerapu tersebut diantaranya adalah ikan kerapu lumpur, kerapu macan, kerapu batik, kerapu sunu, dan kerapu bebek/tikus. Diantara ikan kerapu yang sering dibudidayakan petambak yaitu kerapu cantik (persilangan macan dan batik) dan kerapu cantang (persilangan macan dan kertang). Sebagaimana yang dibudidayakan oleh salah satu petambak NASA di Purworejo, Jawa Tengah yaitu kerapu cantang.
Dengan tuntutan target produksi yang tinggi tentu petambak wajib menggunakan teknologi dalam budidaya untuk menjaga parameter produksi tetap dalam kondisi normal. Target produksi tinggi sudah diterapkan diberbagai wilayah termasuk para petambak di Purworejo, Jawa Tengah. Untuk mensiasati hal tersebut, petambak Purworejo salah satunya Mas Alif sudah menggunakan teknologi berupa TON, TANGGUH, dan VITERNA.
Aplikasi TON dan TANGGUH di lokasi ini dapat digunakan untuk pupuk, probiotik dan remediasi pada tambak udang. Kemudian suplementasi pakan ikan dengan VITERNA ini juga akan sangat meningkatkan efisiensi pakan. Kondisi lingkungan yang tetap baik sampai dengan panen serta kondisi ikan yang berkualitas sangat disukai konsumen, sehingga petambak akan mendapatkan keuntungan yang baik pula. Hasil produktivitas yang baik ini, diharapkan akan mampu menjadikan terobosan dalam budidaya secara intensif dan dapat diterapkan dalam budidaya udang di berbagai wilayah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan pasar global maupun domestik.