service@naturalnusantara.co.id (0274) 6499191

COVID

Penulis Ir. Hana Indra Kusuma, MP (Direktur Utama PT.NASA)

Terkadang hidup menjadi sangat keras dan membuat ingin menyerah. Namun menyerah dan menangisi kondisi yang sulit hanyalah sekedar luapan pikiran dan hati semata, yang tidak akan pernah bisa mengubah apapun...!!! Bahkan berpotensi menutup beningnya pikiran dan jernihnya hati yang akan semakin memperdalam keterpurukan. Kesulitan berbalut kepedihan dalam suatu masa dan sebuah proses adalah hal manusiawi, mungkin akan terasa bersama sang waktu untuk sementara. Namun jika menyerah, justru akan terasa selamanya. Bersabarlah! Ridho, positive thinking, never give up! Bangkitlah!

Di balik sebuah proses hidup yang sulit, akan senantiasa tersemat hikmah dan nilai positif yang dapat diambil untuk kebaikan di masa mendatang. Ayat berikut telah menegaskan : "Inna ma'al-'usri yusra..." (Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan). Ingat, apa yang menurut Kita baik saat ini, belum tentu baik menurut Allah. Sebaliknya apa yang menurut Kita buruk saat ini, belum tentu buruk menurut Allah ke depannya. Sesungguhnya apa yang diketahui manusia masihlah sangat terbatas.

Sekali biduk impian terbentang maka kejarlah terus. Jangan biarkan apapun dan siapapun mengkaramkannya. Jangan buat alasan serta timpakan kesalahan dan kesulitan pada situasi. Pemenang senantiasa mencari jalan, sementara pecundang membuat alasan. Ambil tanggung jawab pribadi untuk lakukan apapun dengan sepenuh hati. Teruslah berjuang dan fokus menggapai goal setting impian. Berupayalah menikmati segala proses yang harus dilalui. Berhentilah mengeluh. Berkembanglah melalui setiap kondisi sulit yang dihadapi. Situasi hidup yang serba mudah akan rentan terjerembab ke zona nyaman dan berhilir budaya instan yang tak sesuai hukum alam. Sesuatu yang instan rata-rata berakhir instan pula. Kondisi sulit akan melatih kesabaran, ketekunan, keteguhan bahkan menyemai inspirasi dan kreatifitas yang akan berlabuh dalam sebuah jati diri karakter juara. Seseorang tidak akan pernah mendapatkan karakter seorang juara jika tidak pernah teruji. Seorang pelaut ulungpun dihasilkan dari ombak lautan nan ganas.

Rasa syukur sejatinya hanya bisa dirasakan dengan sesungguhnya jikalau berkaca pada pembanding. Kita bisa merasakan dingin karena pernah merasakan panas. Kita tahu warna putih karena tahu warna hitam. Kita menjadi lebih bersyukur karena walaupun harus melalui proses dan kondisi yang tidak mudah, namun Insan lain bisa jadi lebih rumit proses dan kondisinya. Jika ingin prestasi tengoklah ke atas, namun jika ingin kebahagiaan tengoklah ke bawah. Dengan demikian Kita lebih memahami, menikmati dan mensyukuri keadaan apapun, hasil dan prestasi apapun yang diraih karena mengalami dan mengamati kegagalan, kesulitan dan kepedihan diri sendiri sekaligus Insan lain. 

Jika rezeki ibarat volume air dalam cekungan tanah, maka fokus saat kemarau panjang melanda adalah memperdalam dan memperbesar cekungan tersebut, agar kelak jika terjadi hujan akan dapat menampung air lebih banyak lagi. Bukan hanya sekedar berdiam dan berharap kelak segera turun hujan dengan lebat. Selebat apapun hujan, daya tampung air akan tetap sesuai kapasitas cekungannya. Maka fokuslah pada apa yang tepat dilakukan saat situasional sulit ("kemarau") agar ketika kondisi mendukung ("hujan") maka rezeki lebih besar ("air") akan tergapai. Intensif pelajari lebih lanjut ilmu dan skill yang telah dimiliki (memperdalam). Pelajari dan latihlah ilmu dan skill baru yang mendukung (memperbesar). Tetap action semaksimal mungkin pada peluang yang sudah didapat dengan beragam cara yang sesuai kondisi maupun perluas cakrawala peluang-peluang yang lain.

Dalam situasi sesulit apapun, tetap fokus pada impian bukanlah untuk agar tidak kalah oleh insan lain, namun semata untuk mengalahkan diri dari ego, kemalasan dan ketakutan kita sendiri untuk mencapai target dan mimpi kita. Karena sukses itu tidak menjadi Siapapun, tidak bersaing dengan Siapapun. Sukses itu.... menjadi Diri Sendiri, bersaing dengan Diri sendiri.... Jika hari ini lahir-batin lebih baik dari kemarin.... Hari esok lebih baik dari hari ini... Insya Allah itulah sukses. Kita masing-masing yang tak perlu dibandingkan.

Sejatinya, kesuksesan yang diinginkan tidak berawal dan ditentukan berdasarkan siapa kita, pendidikan, status sosial, kondisi  keluarga, kondisi lingkungan/keadaan, punya pekerjaan atau pengangguran, punya modal atau tidak, punya fasilitas atau tidak, situasi ekonomi krisis atau tidak, bahkan keberuntungan dan nasib kita. Jika berkehendak sukses, maka Insya Allah bisa sukses! Milikilah niat yang tepat, genggamlah impian dengan komitmen permanen, berjuang dan berusahalah dengan segenap hati yang dimiliki, segenap daya yang dipunya, di setiap saat dan kesempatan bersama bara semangat di dada yang akan mempertebal DNA pantang menyerah guna menggapai kesuksesan.

Rangkaian kegagalan, kesulitan, kepedihan bukanlah sebuah kekalahan. Kalah hanyalah jika menyerah. Insan yang sukses bukanlah Insan yang tidak pernah gagal, didera kesulitan dan kepedihan, namun Insan yang tidak pernah dikalahkan oleh segenap kegagalan, kesulitan dan kepedihannya. Kita tidak akan pernah punya kuasa memilih dan menentukan keadaan, peristiwa dan situasi apa yang akan terjadi pada diri, namun semestinya Kita masih bisa berusaha memberikan sikap respon yang tepat terhadap apapun kondisi. Sikap respon positif atau negatif yang dipilih memberikan konsekuensi logis hasil akhir yang akan berbeda.

Maka pada akhirnya.. Kuncinya ada pada diri Kita sendiri untuk menentukan pilihan. Bisa atau tidak bisa itu relatif, yang sering terjadi hanyalah mau atau tidak mau untuk senantiasa fokus berjuang menuju pulau impian dengan landasan positive thinking, sikap respon positif dan kesabaran berproses dalam beragam situasi dan kondisi. Hidup adalah Pilihan. Jika bisa menentukan pilihan yang tepat maka dengan proses CObaan Victory InsyaAllah Diraih .

Semangat Pagi...! Never Give Up....!