service@naturalnusantara.co.id (0274) 6499191

BISNIS NASA ADALAH BISNIS SIKAP

Penulis Heru Setiawan (EM)

Keberhasilan Banjarnegara menjadi kabupaten dengan omset terbesar tentu tak bisa dilepaskan dari peran leader-leader yang menggawanginya. Salah satunya adalah sosok pria kelahiran 1982 yang akrab disapa Pak Heru ini.


Pak Heru Setiawan, demikian nama lengkapnya. Pria asal Klampok, Banjarnegara ini kini telah memiliki downline hingga lebih dari 3000. Bahkan jaringannya telah meluas dari Banjarnegara, Banyumas, Cirebon, Brebes, Malang, Bandung hingga Malaysia. Kesuksesannya saat ini tidak didapatnya secara instan.

Tahun 2006, Pak Heru sempat bekerja di Jepang, tiga tahun merantau ternyata membawa hasil yang lumayan untuk memulai usaha. Sayang usahanya bangkrut di tahun 2010. Di saat itulah ia pun bertemu Pak Budhi Arto yang mengajaknya menekuni bisnis NASA. Ternyata dari sini nasib Pak Heru semakin membaik. Sebagai anak pertama, ia berkontribusi besar pada penyelesaian hutang keluarga hingga ratusan juta rupiah ketika bisnis keluarganya jatuh. Bahkan ia menjadi tulang punggung kedua adiknya dalam menyelesaikan kuliah.

Tiga Kunci Kepemimpinan
Menjadi seorang leader yang baik tentu tidaklah mudah. Keberhasilan membawa tim melewati naik turunnya gelombang dalam sebuah bisnis adalah sebuah tantangan. Ditanya tentang kunci kepemimpinan yang dia jalani, Pak Heru menjawabnya dengan tiga hal, yaitu : Sikap, Komunikasi, dan Kecakapan ESQ.

Kunci pertama adalah tentang sikap, Pak Heru menuturkan, "Bagi saya bisnis NASA adalah bisnis sikap, kita menghadapi manusia, ini adalah soal rasa," ungkapnya. "Untuk masuk NASA, kita harus mengosongkan gelas untuk belajar. Sebagus apapun kemampuan kita kalau sikap tetap buruk ya sama saja," tambahnya. Bagi Pak Heru, NASA terbentuk dari beragam latar belakang pendidikan dan ekonomi, jadi cara berkomunikasi juga perlu disesuaikan dengan karakter masing-masing orang. "Kita harus mengayomi distributor dan memahami latar belakang mereka, karena hanya dengan begitu kita bisa mengenal kelebihan mereka untuk kemudian kita maksimalkan," ungkap Pak Heru.



Lalu kedua tentang komunikasi, bagi Pak Heru aliran arus informasi harus lancar ke semua jaringan. Hal itu menurutnya bisa dilakukan dengan berbagai cara, baik pertemuan langsung maupun melalui dunia maya.

Yang ketiga adalah bagaimana memupuk kemampuan ESQ atau kecerdasan emosi dan spiritual. "Kita kan sebetulnya berbisnis tidak untuk di dunia tapi juga untuk nanti di akhirat. Jadi keberkahan itu memang harus diutamakan," ujarnya.

Seorang leader adalah adalah pembentuk visi, di mana ia dibantu oleh orang-orang di sekitarnya untuk mengejawantahkan visinya. Oleh karena itu, ketiga kunci ini pulalah yang juga senantiasa Pak Heru tanamkan kepada para downline-nya.